Dalam kajian lebih lanjut tentang sistem representasi manusia, NLP mengenalkan suatu istilah yang mungkin baru yaitu “SubModality”, yang dapat diterjemahkan menjadi Sub = Bagian, Modaliti = Modalitas/V.A.K.O.G. Untuk mudahnya Submodality merupakan informasi yang lebih detail dari sistem representasi seseorang, atau lebih dikenal sebagai kualitas dari modalitas.
Ketika seseorang menceritakan pengalamannya, perlu disadari yang mereka ceritakan hanya merupakan “gambaran besar” dari pengalaman tersebut, ketika kita mengupas “gambaran” tersebut kita akan menemukan hal-hal yang lebih detail atau struktur dari pengalaman tersebut (submodality).
Dan menariknya jika suatu struktur dari pengalaman tersebut dirubah, maka pemaknaan terhadap pengalaman tersebut bisa berubah juga.
Beberapa detail pada submodaliti :
Visual : Terang- Gelap, Berwarna-hitam putih, dsb.
Auditory: Keras-Pelan, Cepat – Lambat, Jauh- Dekat, dsb
Kinesthetic : Letak rasa, tekanan suatu rasa, dsb
Sebagai contoh ;
Bayangkanlah ada sebuah jeruk didepan anda, bayangkan jeruk tersebut begitu cerah warnanya, perhatikan setiap detail dar jeruk tersebut, mungkin sekarang muncul sensasi suatu rasa di mulut anda.
Setelah anda membayangkan jeruk tersebut, muncul respon secara tidak sadar seperti air liur yang mulai mengalir, mungkin juga ada rasa sedikit asam di mulut anda.
Sekarang bayangkan jeruk tersebut diletakan diatas sebuah pispot. Bagaimana rasanya sekarang.
Contoh ini membuktikan bagaimana struktur terhadap jeruk tersebut dirubah sehingga sensasi terhadap jeruk tersebut juga berubah. Hal ini yang disebut edit submodality.
Ada banyak teknik-teknik dari NLP yang menggunakan metode submodality, seperti : Cirlce of Excellence, Compulsion Blowout, Anchor, dsb.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.