Manusia dalam kesehariannya memiliki cara pandang yang berbeda beda antara satu dengan yang lainnya. NLP memiliki suatu teknik yang mampu membantu manusia untuk melihat itu semua agar mendapatkan pemahaman yang mendalam terhadap suatu hal, teknik ini disebut Perceptual positions.
Perceptual positions jika diartikan berarti posisi persepsi, yang berarti berpindah posisi untuk merubah persepsi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih lengkap terhadap suatu hal.
Kemampuan untuk melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda merupakan kunci dalam memahami orang lain, dan sangat penting dalam proses komunikasi .
Untuk dapat masuk pada persepsi yang berbeda bukan hanya merubah sudut pandang, tetapi juga merubah gesture, postur , nada suara, dan perilaku-perilaku lainnya. Dengan berubah menjadi orang lain, dan mengikuti perilakunya maka kita mendapatkan persepsi yang dibutuhkan.
Ada 4 Posisi dalam perceptual position, yaitu:
- Posisi pertama, Diri Sendiri
- Posisi kedua, Orang lain
- Posisi ketiga, Pengamat, posisi ini terlepas dari posisi pertama dan kedua, hanya mengamati hubungan antara posisi pertama dan kedua, dan berguna untuk mengumpulkan informasi.
- Posisi keempat, Ini adalah posisi perseptual yang merupakan sintesis dari semuanya , seluruh sistem . Dari posisi ini Anda bisa melihat asal-usul dan efek dari semua posisi lain dan interaksi antara mereka.
Dalam aplikasinya Perceptual position dapat digunakan dalam banyak hal, memperbaiki hubungan, mengambil keputusan, merubah sudut pandang orang lain dengan merubah linguistic, dsb.
Contoh teknik Perceptual position.
Mari kita misalkan “Andi” sedang mengalami beberapa masalah dengan atasan Anda .
- Posisi 1: Andi
- Posisi 2: Bos
- Posisi 3 : Pengamat,
- Posisi 4: Konteks yang lebih besar, contohnya : perusahaan, lingkungan, dll.
Posisi 1 : (dalam konteks hubungan anda dengan bos anda), keluarkan pendapat anda tentang bos anda.
“Bos Saya meminta laporan dari saya, setelah saya mengerjakannya berhari-hari, ternyata dia tidak tidak membutuhkannya dan meminta saya untuk mengerjakan hal lain, ini membuat saya sangat kesal”.
**Break State**
Untuk masuk pada posisi kedua, Andi harus merubah perilaku anda yang berada diposisi 1 menjadi seperti bosnya , baik itu gesture, postur, nada suara, dll.
Posisi 2 (Bos) : “Saya hanya berharap Andi memberikan saya draft laporan, bukan laporan lengkap, saya tidak terpikir bahwa Andi akan mengerjakannya berhari2, padahal ada hal lain yang lebih penting untuk dikerjakan”
**Break State**
Posisi 3(Pengamat) : “Dari sini , saya dapat melihat bahwa Andi dan Bos tidak mendapatkan hal yang spesifik tentang tujuan dan tugas dan mereka. Bos suka menjadi ‘baik’ dan mungkin tidak ingin dilihat mendikte, sehingga dia tidak cukup spesifik dalam menjelaskan apa yang ia inginkan dari Andi . Andi , di sisi lain , ingin Bosnya berpikir dia cerdas dan kompeten dan dapat membaca yang tersirat , jadi dia tidak bertanya secara detail . ”
**Break State**
Posisi 4(System): Bertanya pada posisi 3 “Bagaimana Anda bisa memberikan wawasan ke Andi dengan cara ia bisa paling mudah dan positif menggunakannya ? Anda mungkin mengirim dia beberapa kata , atau gambar , atau perasaan , atau simbol … apa pun akan mudah baginya untuk memahami . “
**Break State**
Posisi 3 : “Saya pikir beberapa kata mungkin membantunya . ‘Lebih detail , periksa ulang , dan reward’
**Break State**
Posisi 1: “Baik, ‘lebih detail, periksa ulang dan reward’ , saya dapat melihat hal tersebut dapat membantu saya dalam berbagai tugas”.
Proses ini cukup sederhanakan, tetapi dapat membantu Andi untuk melihat dari berbagai sudut pandang, dan akhirnya dapat pemahaman yang lebih baik terhadap situasi tersebut.
Leave a Reply