Teknik TimeLine Therapy merupakan teknik NLP yang dikembangkan oleh Tad James dan Wyatt WoodSmall. Konsep dari teknik timeline tidak terlepas dari Submodality dan Perceptual posisitons.
TimeLine dalam NLP merupakan cara kita menginteprestasikan waktu, kita cenderung untuk melihat masa lalu, sekarang dan masa depan dengan cara yang berbeda. Konsep dari timeline digunakan untuk merubah masa lalu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Teknik TimeLine Therapy berkerja pada tingkatan unconscious untuk melepaskan efek dari pengalaman buruk di masa lalu, dan merubah program yang buruk dalam kurun waktu yang lebih cepat.
Untuk mengenali timeline sebenarnya cukup mudah, caranya:
- Ingat kembali pristiwa di masa lalu, dan kemudian kenali dimana letaknya.
- Projeksikan masa depan, dan kemudian kenali di mana letaknya.
- Buat garis / hubungan antara masa lalu dan masa depan.
Garis yang terbentuk pada masa lalu dan masa depan, akan menentukan tipe Timeline.
Secara umum ada 2 tipe Timeline:
In Time : Kondisi di mana garis antara masa lalu dan masa depan melintasi tubuh.
Pada tipe timeline seperti ini, menandakan bahwa orang tersebut mudah untuk menyelami (associate) terhadap emosi dari pengalaman yang sedang berlangsung. Tipe Timeline seperti ini cenderung untuk spontan, fleksibel, dan kreatif. Kekurangan dari tipe ini, sulit untuk mengingat masa lalu, dan buruk dalam perencanaan.
Trough time : Kondisi di mana garis antara masa lalu dan masa depan berada di depan, tidak melintasi tubuh.
Orang yang berada pada timeline seperti ini cenderung dapat mengingat dengan jelas setiap pengalaman yang ada, tetapi kurang untuk mendapatkan nilai emosi dari pengalaman tersebut. Tipe ini sangat cocok sebagai perencana.
Teknik timeline untuk memporgam ulang prilaku.
Secara mendasar untuk melalukan timeline ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan, untuk melakukan timeline, sangat penting bagi praktisi untuk mengetahui teknik submodality dan perceptual posisition.
Setiap prilaku yang negatif umumnya didasari oleh emosi negatif, teknik timeline digunakan untuk memaknai ulang masa lalu agar dapat melepaskan emosi negatf dan menjalan program baru untuk mencapai masa depan yang diinginkan.
- Mengenali timeline (in-time / Trough-Time)
- Temukan pristiwa pemicu
- Kembali ke waktu se-saat setelah pristiwa tersebut terjadi
- Terbang diatas garis waktu , (perceptual position : observer) dapatkan hikmah dari pengalaman tersebut.
- Kembali ke waktu sebelum pristiwa tersebut terjadi, dan kenali dimana letak emosi tersebut .
- Masuk kembali ke pristiwa tersebut, dan menjalani secara nyata kembali (associate), sambil melakukan verifikasi apakah sudah melepaskan emosi tersebut.
- Kembali ke masa kini.
- Break State
- Test
- Future Pacing.
Jika diperhatikan, proses perubahan terjadi pada tahapan nomor 4, tahapan ini sangat penting, karena proses mendapatkan hikmah dari unconscious mind akan sangat membantu merubah perspektif seseorang.
Setelah perspektif orang berubah, maka dengan sendirinya akan muncul prilaku-prilaku baru yang mencerminkan perspektif tersebut.
Rotasi TimeLine
Seperti diketahui tipe timeline ada 2 yaitu, In-time dan Trough time, dan masing-masing memiliki keunggulan jika diletakan pada konteks yang tepat.
Jika anda sedang berada pada proses menyusun outcome, ada baiknya menggunakan tipe Trough time, tetapi jika sedang proses menjalankan outcome tersebut ada baiknya menggunakan tipe In Time.
Proses merubah tipe time line akan mampu merubah kepribadian seseorang secara drastis, bisa menjadi positif atau negatif. Jadi sangat disarankan untuk berhati-hati dalam melakukannnya.
Tahapannya:
- Mengenali tipe timeline
- Membersihkan emosi-emosi negative, dan asumsi-asumsi (beliefs) yang membatasi
- Check ekologis
- Rotasi timeline,( pindahkan posisi masa lalu / masa depan , sesuai dengan tipe timeline yang dinginkan)
- Kembali ke masa kini.
- Kunci perpektif dari timeline tersebut.
- Test
- Future Pacing
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.