Umumnya ketika seseorang belajar tentang Hipnotis, akan bersingungan dengan NLP, kemudian muncul pertanyaan “Apa bedanya antara NLP dan Hipnotis?”. Ketika mempelajari formal hipnotis, yang diadopsi dari western hipnotis, akan mengenal bahwa hipnotis merupakan suatu teknik komunikasi yang mampu mengirimkan sugesti ke pikiran bawah sadar. Lalu apa hubungannya dengan NLP?
Menariknya tentang NLP adalah , ketika dikembangkannya semenjak tahun 1970-an, salah satu model komunikasi dalam NLP adalah Milton model, yang merupakan hasil permodelan dari pakar hypnotherapy, yaitu Milton H. Erickson. Salah satu pendekatan yang ditawarkan oleh NLP adalah suatu pendekatan model komunikasi yang lebih ampuh, yaitu komunkasi yang menghipnotik.
Salah satu paka NLP sempat mengucapkan bahwa “Every good Communication is Hypnosis“, dari sini dapat diketahui bagaimana NLP sangat erat hubungannya dengan Hipnotis.
Dalam Formal hipnotis sering kali menggunakan kata “tidur”, walaupun tidur yang terjadi bukanlah “tidur” yang sesungguhnya tetapi hanya tidur hypnosa, dalam kondisi ini klien/subyek cenderung menjadi sugestif, sehingga setiap sugesti yang diberikan dapat dieksekusi. Sedangkan dalam NLP, cara untuk memberi sugesti pada seseorang tidak harus pada kondisi “tidur”, pada kondisi sadar pun manusia bisa disugesti.
NLP dan Hypnosis mengenal kata “Trance”, jika dalam formal seseorang dibuat “Trance” dengan cara induksi , dalam NLP membuat kondisi “Trance” dapat dilakukan dengan cara lebih halus bahkan hanya lewat percakapan biasa.
Trance merupakan kondisi dimana seseorang masuk pada suatu fokus akan refrensi tertentu, sehingga perilaku dan cara berpikirnya sesuai dengan konteks pada refresnsi tersebut.
Bagaimana bisa dengan percakapan biasa membuat seseorang masuk kondisi Trance ? Bagi praktisi hipnotis atau NLP, akan mengenal kapan kondisi seseorang Trance, sehingga dapat diutilisasi. ketika sesorang masuk pada kondisi trance, umumnya akan lebih mudah disugesti, jika sugesti yang diberikan sesuai dengan konteks trancenya.
Kondisi trance dapat dibentuk atau terjadi secara alamiah. Sebagai contoh kondisi trance yang alamiah, Bayangkan anda sekarang berada disuatu pusat perbelajaan, dan ketika asik melihat produk-produk yang dipamerkan, tiba-tiba ada seorang wanita dengan paras yang cukup cantik, tubuh molek, dan menggunakan rok mini, dan tanpa anda sadari andapun melihat pada wanita tersebut, dan mengikuti arah gerak wanita tersebut. Apa yang terjadi di sini? kenapa anda bisa melihat wanita tersebut sekian lama, bahkan mungkin sampai lupa terhadap sekitar anda? Kondisi inilah yang disebut kondisi Trance
Seorang komunikator yang handal mampu mengenal atau membuat seseorang masuk pada kondisi trance sehingga informasi yang hendak disampaikannya dapat masuk pada lapisan pikiran bawah sadar orang.
Bagi anda yang hendak mempelajari bagaimana cara komunikasi untuk membangun kondisi trance seseorang, langkah pertama adalaah mengenal kondisi trance itu sendiri. Dalam Training NNLP Practitioner yang benar, praktisi akan diajarkan bagaimana mengenal trance dan mengutilisai trance tersebut dengan pola komunikasi yang menghipnotik. Pola bahasa hipnotik dapat digunakan dalam berbagai hal, seperti penjualan, public speaking, therapy, dsb.
Bayangkan diri anda memiliki suatu kemampuan komunikasi yang dapat menghipnotis seseorang bahkan tanpa disadarinya, itulah yang disebut informal hypnosis.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.