Perkenalan pertama saya dengan Neuro Linguistic Programming justru bukan dari buku textbook yang jumlahnya bejibun itu. Di penghujung tahun 2000 seorang kawan mengirimi saya sebuah buku disertai pesan pendek darinya.
Kira-kira begini bunyinya:
“Ney.. lu kan suka dunia persuasi..”
“Ini ada buku lagi ngehits di sini (Amerika).”
“Coba bantu cek-cek ini applicable atau sekedar “tai kebo” 😀 “.”
Lalu saya intip judulnya: “Secrets of Speed Seduction by Ross Jeffries”.. Wihhh menarik..
Segera saya baca halaman satu, dua, sampai akhir Bab Satu. Lanjut Bab Dua, Tiga dst. Saya habiskan waktu berjam-jam setelahnya tanpa terganggu oleh kantuk sama sekali. Jujur saja, selesai membaca saya bergumam pada diri sendiri, “Ini buku “berbahaya”.. Mereka yang mengerti, akan memahami proses persuasi secara fundamental lebih dari sekedar permainan kata”. Saking “berbahaya”-nya, beberapa penyedia internet di Indonesia saat ini memblokir situs miliknya karena satu dan lain hal 🙂 .
Karena penulis tidak menyebut sama sekali darimana ia memperoleh ilmu itu, penasaran saya cari istilah-istilah yang tertulis di buku tersebut. Keesokan harinya, melalui Alta Vista (jaman itu Google masih kecebong 😛 ) saya cari dengan kata kunci states, embedded command, submodalities, dll. Pencarian bermuara di satu titik yaitu Neuro Linguistic Programming. Gotcha!
Sejak itu, saya jatuh cinta dengan NLP. Apalagi setelah bertemu dengan Almarhum Pak Yan yang ternyata memiliki pemahaman mendalam dari sisi filosofis.
Oleh:
Sydney Panjiagung
Covert Hypnosis Expert
Leave a Reply